Jakarta, PT Rifan Financindo || — Seorang penumpang maskapai penerbangan Citilink Indonesia berinisial IL diturunkan dari pesawat lantaran kedapatan merokok di dalam kabin pesawat.
Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S Butarbutar menjelaskan insiden itu terjadi sesaat sebelum penerbangan QG 156 rute Halim Perdanakusuma-Denpasar yang dijadwalkan berangkat pada Minggu (26/2) pukul 21.35 WIB.
“Dari laporan yang kami terima, saat keluar dari boarding gate menuju pesawat, yang bersangkutan terlihat merokok bahkan diteruskan saat menaiki tangga pesawat,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (26/2).
Hal tersebut sempat membuat perhatian sejumlah penumpang maskapai penerbangan dari Bandara Udara Halim Perdanakusuma tujuan Bali, Minggu (25/2). Aksi IL juga sempat terekam ponsel seorang penumpang pesawat.
Benny melanjutkan, laporan soal insiden itu masuk ke petugas keamanan bandara. Selain itu juga dilibatkan petugas Polisi Militer Angkatan Udara Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.
Perbuatan IL dinilai berbahaya lantaran pesawat sedang mengisi bahan bakar avtur (refueling) dan posisinya berada dekat dengan mesin.
IL yang duduk di bangku 12A pun didatangi petugas. Benny mengatakan saat ditegur dan diminta turun, IL justru tidak mau dan melawan.
“Perilakunya jelas-jelas dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan, sehingga terpaksa mengambil langkah tegas, terlebih saat diberitahu malah ngeyel bahkan terlibat adu mulut dengan petugas keamanan,” tuturnya.
Akhirnya, IL pun ditarik paksa oleh petugas keamanan pesawat.
Penumpang Berulah di Pesawat ke Bali Akan Diperiksa Kejiwaan
— Seorang penumpang asal Australia yang berulah di dalam pesawat AirAsia X, diperiksa oleh Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara. Penumpang 24 tahun bernama Dolden Aaron Gerrard itu berulah ketika pesawat tengah mengudara dari Sydney menuju Denpasar.
“Kami periksa dengan melibatkan dokter RSUP Sanglah dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan),” kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Yusfandri Gona di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, seperti dipansir Antara, Jumat (27/5).
Pemeriksaan itu juga bakal meliputi pengecekan kejiwaan terhadap Gerrard yang mendarat di Bali kemarin sore.
Terkait kasus itu, pihak bandara juga telah menghubungi perwakilan Konsulat Jenderal Australia di Denpasar untuk mendampingi Gerrard dalam pemeriksaan.
Dalam pesawat AirAsia X bernomor penerbangan XT-823 itu, Gerrard berbicara kasar dengan suara keras kepada kru dan penumpang. Ia tak juga tenang meski telah diingatkan awak kabin, hingga akhirnya dilaporkan ke pilot.
Selanjutnya pilot melaporkan dia kepada petugas di darat, sehingga saat pesawat telah mendarat di Denpasar, Gerrard langsung digiring ke Polsek Bandara Ngurah Rai.
Tindakan Gerrard, menurut Yusfandri, masuk kategori berbuat onar dan tidak dapat dikendalikan sehingga berpotensi menggaggu penerbangan.
Itu bukan kali bertama ada penumpang berulah dalam penerbangan menuju Bali. Tahun 2014, seorang pria ditangkap aparat karena menggedor-gedor pintu kokpit saat pesawat Virgin Airlines mengudara dari Brisbane Australia menuju Denpasar.
Pemeriksaan terhadapnya kemudian menunjukkan lelaki itu dalam kondisi mabuk.
Belum lama ini, seorang penumpang dari Hong Kong juga mengancam keselamatan penerbangan karena kedapatan merokok dalam pesawat Citilink dari Surabaya menuju Denpasar.